KIMIA
FISIKA (1)
Kesetimbangan
kimia
Nama :
Rosanni Sinurat
Nim : 14 161 500 11
Dosen pembimbing : Leony sanga L Purba Mpd.
PRODI
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
A. Definisi
Kesetimbangan Kimia.
Kesetimbangan
kimia merupakan keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan
produk sama dan konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi
pada reaksi bolak-balik dimana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju
terbentuknya produk. Keadaan Kesetimbangan kimia adalah suatu
keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab
zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama.
Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung
dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau
diukur).
B. Ciri-Ciri
Kesetimbangan Kimia.
·
Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan
tekanan tetap.
·
Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis)
dalam dua arah yang berlawanan.
·
Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju
reaksi ke produk.
·
Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
·
Terjadi secara mikroskopis pada tingkat
partikel zat.
C. Mengenal reaksi kesetimbangan.
Reaksi
kesetimbangan adalah reaksi yang berlangsung dua arah (bolak-balik). Persamaan
reaksi dituliskan dengan menggunakan tanda panah reaksi bolak-balik
Reaksi dikatakan telah mencapai kesetimbangan jika laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan.
Reaksi kesetimbangan dikatakan homogen, jika semua zat yang terlibat berada pada fasa yang sama.
Reaksi kesetimbangan dikatakan heterogen, jika zat yang terlibat tidak berada pada fasa yang sama.
Rumus tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
Dalam
tutorial ini kita akan membahas cara menentukan rumus tetapan kesetimbangan (KC
dan KP) suatu reaksi kesetimbangan dari persamaan reaksinya.
Rumus tetapan kesetimbangan (KC)
Rumus tetapan kesetimbangan KC
secara garis besar merupakan perbandingan (hasil bagi) antara konsentrasi molar
([ ]) zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi molar zat ruas kiri yang
dipangkatkan dengan koefisiennya.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Perlu diingat:
tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Perlu diingat:
tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.
|
Rumus tetapan kesetimbangan (KP)
Rumus
tetapan kesetimbangan KP merupakan perbandingan (hasil bagi) antara
tekanan parsial (PX) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat
ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisien masing-masing.
Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KP.
Zat dengan fasa selain gas (S, l, dan aq) tidak dicantumkan dalam rumus tetapan kesetimbangan, tetapi diberi nilai = 1.
Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KP.
Zat dengan fasa selain gas (S, l, dan aq) tidak dicantumkan dalam rumus tetapan kesetimbangan, tetapi diberi nilai = 1.
|
D. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Reaksi Kesetimbangan.
Azas Le Chatelier yang berbunyi:
Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut.akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.
Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut.akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi sistem kesetimbangan adalah perubahansuhu, perubahan konsentrasi,
perubahan tekanan, dan perubahan volume
1. Pengaruh Perubahan Suhu
pada Kesetimbangan
Reaksi kesetimbangan dapat merupakan
reaksi eksoterm maupun endoterm.
Pada reaksi-reaksi ini perubahan suhu sangat berpengaruh. Contohnya pada reaksi kesetimbangan antara gas nitrogen dioksida dan dinitrogen tetraoksida.
Pada reaksi-reaksi ini perubahan suhu sangat berpengaruh. Contohnya pada reaksi kesetimbangan antara gas nitrogen dioksida dan dinitrogen tetraoksida.
a. Jika suhu dinaikkan, artinya gas bertambah.
b. Jika suhu diturunkan, bahannya berkurang artinya gas bertambah.
Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka dapat disimpulkan:
• Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
• Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
b. Jika suhu diturunkan, bahannya berkurang artinya gas bertambah.
Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka dapat disimpulkan:
• Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
• Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
2. Pengaruh Perubahan Konsentrasi pada Tekanan.
Jika pada
sistem kesetimbangan salah satu komponen ditambah,
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan.
• Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponennya dikurangi ,
kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen tersebut.
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan.
• Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponennya dikurangi ,
kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen tersebut.
3. Pengaruh Perubahan Tekanan pada
Kesetimbangan.
Jika
tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen yang jumlah
molnya lebih kecil.
• Jika tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya lebih besar.
• Jika tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya lebih besar.
4. Pengaruh Perubahan Volum pada
Kesetimbangan.
Perubahan volum pada kesetimbangan bergantung
pada komponennya, baik komponen gas atau komponen ion-ion.
a. Perubahan
Volum pada Kesetimbangan yang Komponennya Gas.
Untuk komponen gas,
• jika volum diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya besar.
• jika volum diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya kecil.
• jika volum diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya besar.
• jika volum diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya kecil.
b. Perubahan
Volum pada Kesetimbangan yang Komponen-
Komponennya Berupa Ion-Ion.
Komponennya Berupa Ion-Ion.
Pengenceran
pada larutan menyebabkan volum menjadi besar, maka untuk kesetimbangan yang
jumlah mol atau jumlah partikel pereaksi dan hasil
reaksinyaberbeda,kesetimbangan akanbergeser ke arah partikel yang jumlahnya
lebih besar.
Pada kesetimbangan
homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama
ada dalam bentuk gas, larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen semua zat-zat
yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk padat-gas,
padat-larutan Kesetimbangan Homogen.
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya mempunyai wujud yang sama.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas gas-gas
2 SO2(g) + O2(g) ↔2 SO3(g)
N2(g) + 3 H2(g) 2↔ NH3(g)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas ion-ion
Fe3+(aq) + SCN–(aq)↔ Fe(SCN)2+(aq)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat berwujud cair
CH3COOH(l) + CH3CH2OH(l)↔ CH3COOCH2CH3(l) + H2O(l)
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya mempunyai wujud yang sama.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas gas-gas
2 SO2(g) + O2(g) ↔2 SO3(g)
N2(g) + 3 H2(g) 2↔ NH3(g)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas ion-ion
Fe3+(aq) + SCN–(aq)↔ Fe(SCN)2+(aq)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat berwujud cair
CH3COOH(l) + CH3CH2OH(l)↔ CH3COOCH2CH3(l) + H2O(l)
Pada Kesetimbangan Heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya terdiri atas zat-zat dengan wujud yang berbeda.
Contoh:Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan.
Reaksi: CO2(g) + H2O(l)↔ H2CO3(aq)
Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat dan
gas
C(s) + 2 N2O(g)↔ CO2(g) + 2 N2(g)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICI(l) + Cl2(g)↔ ICl3(g)
C(s) + 2 N2O(g)↔ CO2(g) + 2 N2(g)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICI(l) + Cl2(g)↔ ICl3(g)
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan
ini melibatkan reaktan dan produk dalam fasa yang berbeda. Sebagai contoh, saat
padatan kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup, akan terjadi reaksi
berikut :
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Dalam reaksi
penguraian padatan kalsium karbonat, terdapat tiga fasa yang berbeda, yaitu
padatan kalsium karbonat, padatan kalsium oksida, dan gas karbon dioksida.
Dalam kesetimbangan kimia, konsentrasi padatan dan cairan relatif konstan,
sehingga tidak disertakan dalam persamaan konstanta kesetimbangan kimia. Dengan
demikian, persamaan konstanta kesetimbangan reaksi penguraian padatan kalsium
karbonat menjadi sebagai berikut :
Kc = [CO2]
Kp = PCO2
Kp = PCO2
Baik nilai Kc maupun Kp tidak dipengaruhi oleh jumlah
CaCO3 dan CaO (jumlah padatan).
E. Hubungan
sederhana antara Kc dan Kp yang dapat dinyatakan dalam persamaan matematis
berikut :
Kp = Kc (RT)∆n
Kp = Kc (RT)∆n
Kp = konstanta kesetimbangan
tekanan parsial gas
Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi gas
R = konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)
T = temperatur reaksi (K)
∆n = Σ koefisien gas produk – Σ koefisien gas reaktan
Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi gas
R = konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)
T = temperatur reaksi (K)
∆n = Σ koefisien gas produk – Σ koefisien gas reaktan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar