Laporan Praktikum
Kimia Anorganik
Sulfur
Nama Praktikan : Rosanni Sinurat
Nim : 14 161 500 11
Dosen pengampu : Leony Sanga L.Purba Mpd.
Prodi Pendidikan kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia
A.
Judul
: Sulfur
B.
Tujuan
Percobaan :
Ø Memahami karateristik senyawa
belerang.
Ø Mahasiswa dapat membedakan struktur
belerang rombikbdan monoklin.
Ø Mahasiswa dapa menentukan pada
pembentukan senyawa thiosulfat dan
polisulfida.
C.
Kajian
Teori :
Belerang atau sulfur adalah unsur
kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor
atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,
tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur
murni atau sebagai mineral- mineral sulfidedan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam dua asam
amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk
mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida.
Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek
moyang sebagai batu belerang.
Sumber
Belerang ditemukan dalam
meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada
daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara
alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di
alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit,
barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara
komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang
Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang
kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada
gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya.
Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun
sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang
tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon
disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur
belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun
berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum
dapat dipahami.
Pada
tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan
polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung
atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak
biasa.
Belerang
dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan
pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X
menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom
pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin
dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola
sinar X yang normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada
di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang
sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara
sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting.
Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam
sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang
sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam
proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang
digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang
digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Belerang
juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah .
D.
Alat
dan Bahan :
Ø NAMA ALAT
NO
|
Nama
|
Ukuran
|
Jumlah
|
|
1
|
Gelas Kimia
|
1000 mL
|
2 buah
|
|
|
500 mL
|
500 mL
|
6 buah
|
|
2
|
Pemanas
|
sedang
|
1 set
|
|
3
|
Kaca arloji
|
sedang
|
1 set
|
|
4
|
corong
|
sedang
|
1 buah
|
|
5
|
Pipet tetes
|
sedang
|
6 buah
|
|
6
|
Tabung reaksi
|
sedang
|
1 set
|
|
7
|
Penjepit
|
Sedang
|
1 buah
|
|
8
|
Gelas ukur
|
100 ml
|
2 buah
|
|
9
|
Labu ukur
|
50 ml
|
1 buah
|
|
10
|
Timbangan
|
sedang
|
1 buah
|
|
Ø NAMA BAHAN
No
|
Nama Bahan
|
Konsentrasi
|
Jumlah
|
1
|
Nₐ₂S₂O₃
|
|
0,5 gram
|
2
|
Serbuk S
|
|
1,3 gram
|
3
|
AgNO3
|
0,1 M
|
Beberapa tetes
|
4
|
NaOH
|
5 M
|
2,5 ml
|
5
|
Kertas saring
|
|
8 lembar
|
6
|
HCL Encer
|
0,5 M
|
Beberapa tetes
|
7
|
Aquades
|
|
70 l
|
E.
Prosedur
kerja
a.
Masukkan
1 gram serbuk belerang ke dalam tabung reaksi .Amati perubahan yang terjadi.
b.
Panaskan
di atas api bunsen secara perlahan hingga meleleh.Amati perubahan yang terjadi.
c.
Sesudah
di panaskan tuangkan cairan panas belerang ini ke dalam gelas kimia yang berisi
air dingin ..Amatilah perubahan yang terjadi.
d.
Masukkan
0,5 gram kristal dan 0,3 gram serbuk belerang di dalam tabung reaksi.
e.
Setelah
itu di panaskan selama 2- 3 menit di atas bunsen.
f.
Setelah
di panaskan di saring menggunakan kertas saring .Amati perubahan yang terjadi.
g.
Masukkan
2 ml NaOH (5 M) dan 0,25 gram belerang ke dalam tabung reaksi setelah itu di
panaskan di atas api bunsen .Amati sebelum dan sesudah di panaskan.
h.
Masukkan
HCL (0,5 M) ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
i.
Sumbat
tabung reaksi menggunakan kertas saring.Amati perubahan yang terjadi sebelum
dan sesudah di sumbat dengan kertas saring.
Gambar Percobaan
v Hasil Pengamatan
o 1 gram + serbuk belerang : Serbuk belerang berwarna kuning.
o Setelah belerang di panaskan berubah menjadi belerangnya meleleh dan keorangean dan adanya endapan.
o Serbuk Belerang yang sudah di panaskan dan di campur dengan air dingin.
o Serbuk belerang yang sudah meleleh saat di masukkan ke aquades atau air 10 ml membentuk gumpalan.
o 0,5 gram kristal Nₐ₂S₂O₃ + 0,3 serbuk belerang. kristal Nₐ₂S₂O₃ berwarna putih.setelah di masukkan ke dalam air menghasilkan larutan berwarna putih keruh .adanya endapan dan ada sedikit gelembung ketika di masukkan belerang tidak larut serbuk beleranf berada pada atas larutan sebelumnya.
o Ketika larutan di saring dan di sumbat dengan kertas saring menghasilkan gelembung ,tidak ada endapan lagi di bawahnya,serbuknya tidak larut (menggumpal),ketika larutannya telah di saring warnanya menjadi keruh,larutan menjadi berwarna putih susu.
o NaOH + belerang.Larutan NaOH berwarna putih setelah dicampurkannya serbuk belerang warna larutan menjadi kuning.Setelah di panaskan warna larutannyayang awalnya kuning lama kelamaan menjadi warna merah bata.
o Hcl yang di sumbat menggunakan kertas saring.Warna larutannya merah dan jadi lebih jernih.
o Awalnya ada warna putih di atas permukaan larutan lalu lama kelamaan menjadi kemerahan (merah bata)
F. Hasil dan Pembahasan :
Pada percobaan kali ini membahas unsur belerang di mana belerang yang di pakai dalam praktikum kali ini yang terbentuk serbuk atau dalam wujud padat yang berwarna kuning.Ada empat perlakuan yang di lakukan dan takaran atau berat belerang yang digunakan pun bervariasi dari satu gram 0,3 gram,0,25 gram serbuk belerang .
Pada percobaan pertama kita mereaksikan serbuk belerang dengan berat 1 gram serbuk belerang yang berwarna kuning tidak di tambah apapun hanya dimasukkan ke dalam reaksi kosong lalu di bakar dengan bunsen dari pembakaran ini tentunya ada O₂ yang berupa gas yang ikut bereaksi dengan belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu panas maka belerangpun akhirnya meleleh setelah dicampurkan dengan air.Pada dasarnya air biasa dikenal sebagai pelarut namun kondisi ini air tidak dapat melarutkan belerang yang ada belerang berubah menjadi warna keorangean dan adanya endapan.
Dalam Percobaan kedua,dalam hal ini diperlukan kristal Natrium tiosulfat (Nₐ₂S₂O₃) dan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,5 gram.Sebelum di campur dengan serbuk belerang di larutkan dulu dengan air sehingga menjadi larutan Natrium Tium Thiosulfat yang tak berwarna selanjutnya dimasukkan serbuk belerang kuning yang yang beratnya 0,3 gram hasilnya tidak larut atau tidak tercampur.Setelah di panaskan menghasilkan kondisi terpisah-pisah intinya masih tidak tercampur belerang berada pada atas larutan sebelumnya.Dengan serbuk belerang kemudian disaring dan ditambahkan HCL tetes demi tetes sehingga menghasilkan larutan putih susu dan ada sedikit endapan.Endapan dan putih susu disebabkan oleh larutan Nₐ₂S₂O₃ termasuk dalam larutan baku sekunder.kestabilan larutan Nₐ₂S₂O₃ juga di pengaruhi oleh adanya aktivitas dari bakteri yang menyebabkan terjadinya perubahan S₂O₃̄² menjadi SO₃̄²̄̄ SO₃²¯dan S .Di sini tampak sebagai endapan yang membuat larutan putih susu.
Dalam percobaan ke tiga serbuk belerang yang berwarna kuning di campur dengan larutan NaOH yang tak berwarna kondisi ini belerang juga tidak larut namun setelah di panaskan beberapa menit di atas bunsen .Belerang lama kelamaan menjadi warna merah bata.Kemudian di saring turunnya larutan tersebut dari kertas saring menuju tabung reaksi seperti tetesan minyak. Setelah itu di tambahkan larutan HCL pada mulut tabung di tutupi kertas saring yang terlebih dahulu di basahi dengan perak nitrat setelah itu warna larutan menjadi lebih jernih dan merah bata ini di sebabkan oleh pengaruh encer terhadap natrium thiosulfat akan terbentuk gas SO₂ yang menyebabkan larutan berbau sulfur.
F.Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang di lakukan dapat di simpulkan bahwa
sulfur (belerang) berwujud kristal berwarna putih.senyawa belerang yang di
hasilkan pada percobaan ini yaitu FeS yang berupa padatan hijaun kehitaman,gas
yang keduanya berwarna putih dan berbau tidak sedap dan CuS berbentuk endapan
coklat.
Alotrop belerang yang berbentu pada penambahan klorpform adalah
monoklik dan rombik pada penambahan CS
Belerang di temukan di alam sebagai unsur bebas sulfat maupun
sebagai bijih sulfida.
Belerang berwarna kuning pucat padatan yang rapuh yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS .Dalam berbagai bentuk,baik gas,cair maupun
padat.Unsur belerang terjadi dengan bentuk alotropnya yang lebih dari satu atau
campuran.Dengan bentuk yang berbeda-beda akibatnya sifatnya pun berbeda-beda
dan keterkaitannya antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum di pahami
(clark,2008).
Menurut Petrucci (1985) bahwa
ada beberapa allotropi belerang yaitu :
v Belerang
rombik
v Belerang
monoklinik
v Belerang
Cair
v Uap
belerang
v Belerang
plastik
Sifat-Sifat
Dan Kealotropan Belerang
1.
Sifat fisika dan kealotropan
|
2.
Sifat-sifat kimia
|
Merupakan
unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa, konduktor
panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut
sederhana dalam benzena dan larut dengan baik dalam karbon disulfida.
Terdapat
sejumlah alotrop untuk belarang :
1.
A.
Siklookta belerang (S8)
2.
B.
Sikloheksa belerang (S6), alotrop
3.
ini
dapat disintesiskan dengan cara
mencampur natrium triosulfat dan
asam klorida pekat.
C. Siklododeka belerang
(S12)
|
Belerang
dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan, bereaksi langsung
dengan unsur-unsur bukan logam
|
Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam
kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam
campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4 ini
bisa dibuat dengan menghilangkan air, dalam temperature rendah (780C).
H2S + SO3 → H2S2O3
Dalam
campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil, berjumlah banyak dan berasam.
Banyak
sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan
pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu
fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau
koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan
(sentrifuge), seperti yang dilakukan pada percobaan ini yakni pembuatan natrium
tiosulfat, dimana natrium tiosulfat ini dihasilkan dengan mereaksikan Natrium
sulfit dengan belerang melalui beberapa tahapan reaksi sampai akhirnya
menghasilkan endapan.
Natrium tiosulfat ini banyak
digunakan dalam fotografi dan digunakan untuk melarutkan perak yang tidak
reaktif dari emulsi dengan pembentukan kompleks [Ag(S2O3)]
dan [Ag(S2O3)2]3-, sehingga natrium
tiosulfat ini diproduksi dalam jumlah banyak di pabrik-pabrik.
Mempelajari sifat natrium tiosulfat
Untuk mengetahui
bagaimana sifat-sifat dari natrium tiosulfat ini dilakukan beberapa pengujian
yakni dengan pengaruh pemanasan, reaksi dengan iod dan pengaruh
asam encer.
1. Pengaruh pemanasan
Percobaan selanjutnya,
yaitu mengetahui pengaruh pemanasan terhadap natrium tiosulfat pentahidrat. Sebelum
dipanaskan natrium tiosulfat pentahidrat berwujud padat, setelah dipanaskan
diperoleh bahwa kristal natrium tiosulfat pentahidrat meleleh, prosesnya
berlangsung dengan cepat serta terdapat uap dan sedikit endapan. Jika
dibandingkan dengan natrium tiosulfat dekahidrat, maka natrium tiosulfat
pentahidrat lebih cepat meleleh karena natrium tiosulfat dekahidrat lebih
banyak mengandung air. Tiosulfat disini bersifat hidroskopis.
Na2S2O3 .
5 H2O(s) ® Na2S2O3(aq) +
5H2O(l)
Na2S2O3 .
10 H2O(s) ® Na2S2O3(aq) +
10 H2O(l)
2. Reaksi dengan iod
Kristal Na2S2O3 .
5H2O yang dilarutkan dengan air berwarna ungu, menggumpal.
Setelah ditambahkan dengan 10 tetes larutan iod berlebih
menghasilkan larutan berwarna bening, terbentuk seperti lapisan minyak dibagian
bawah atau dasar gelas kimia serta berbau. Perubahan warna iod ini
menunjukkan terjadinya reaksi redoks :
Reduksi : I2 +
2 e ® 2 I-
Oksidasi : 2 S2O32- ® S4O62- +
2e
2 S2O32- + I2 ® S4O62- + 2 I
Jadi : 2 Na2S2O3 +
I2 ® 2 NaI + Na2S4O6
Dari reaksi diatas
terlihat bahwa natrium tiosulfat mereduksi iod. Hal ini terjadi karena
produk reaksi antara iod dengan natrium tiosianat menghasilkan tetratiosianat
(S4O62-) yang tidak berwarna sehingga larutan
yang tadinya berwarna ungu berubah menjadi bening. Warna bening yang
dihasilkan adalah tanda bahwa terbentuknya senyawa NaI.
3. Pengaruh
asam encer
Pada percobaan ini
larutan Natrium tiosulfat direaksikan dengan HCl encer. Pada awalnya larutan
berwarna bening setelah didiamkan beberapa saatmenghasilkan larutan berwarna putih
keruh juga berbau tengik (bau amonia). Adapun reaksinya adalah :
Na2S2O3 +
2 HCl ® H2S2O3 + 2
NaCl
H2S2O3 ® SO2 +
S ¯ + H2O
Asam klorida berfungsi
untuk menguapkan sulfur dioksida dan mengendapkan sulfur. Itulah sebabnya pada
reaksinya menimbulkan bau tengik yang merupakan gas SO2.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Tuliskan semua reaksi kimia yang terjadi dalam pembuatan belerang rombis dan monoklin serta reaksi antara firit dan HCl ?
Jawab : Reaksi belerang rombis
S8 (s) + CHCl 3 (aq) S8 (rombis)
Reaksi belerang monoklin
S8 (s) + CS2 (aq) S8 (monoklin)
2.Gambarkan struktur dari belerang rombis dan monoklin ?
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA
v Cotton, F. Albert dan Geoffrey
Wilkinson . 2009 . Kimia Anorganik Dasar .
Penerjemah Sahati suharto dan Yanti R.A Koestoer. Jakarta :
Universitas Indonesia.
v Kristian, sugiarto. 2004. Kimia
anorganik I. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Kimia FMIDA UNY.
v
Mulyono . 2005. Kamus
Kimia. Bandung : Bumi Aksara
v
Olson,
2007, Kimia Farmasi. Jakarta : Erlangga
v Saleh,
Drs. Abdul Mun’im . 2002 . Kimia Anorganik II. Palangka Raya:
Universitas Palangka Raya .
v Tim Dosen Kimia. 2010. Penuntun
Praktikum Kimia Anorganik. Makassar : Jurusan FMIPA UNM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar