Jumat, 22 Januari 2016

Laporan Praktikum sulfur



Laporan Praktikum 
Kimia Anorganik
Sulfur



q


Nama Praktikan           : Rosanni Sinurat
Nim                               : 14 161 500 11
Dosen pengampu         : Leony Sanga L.Purba Mpd.



Prodi Pendidikan kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia



A.   Judul : Sulfur
B.   Tujuan Percobaan :   

Ø Memahami karateristik senyawa belerang.
Ø Mahasiswa dapat membedakan struktur belerang rombikbdan monoklin.
Ø Mahasiswa dapa menentukan pada pembentukan senyawa thiosulfat dan  polisulfida.


C.   Kajian Teori            :
 Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfidedan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
             Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.
Sumber
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang  pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.  Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
       Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian  99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
      Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa  belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah .


D.   Alat dan Bahan                 :

Ø NAMA ALAT
NO
Nama
Ukuran
Jumlah
1
Gelas Kimia
1000 mL
2 buah

500 mL
500 mL
6 buah
2
Pemanas
sedang
1 set
3
Kaca arloji
sedang
1 set
4
corong
sedang
1 buah
5
Pipet tetes
sedang
6 buah
6
Tabung reaksi
sedang
1 set
7
Penjepit
Sedang
1 buah
8
Gelas ukur
100 ml
2 buah
9
Labu ukur
50 ml
1 buah
10
Timbangan
sedang
1 buah




Ø NAMA BAHAN
No
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1
NₐSO

0,5 gram
2
Serbuk S

1,3 gram
3
AgNO3
0,1 M
Beberapa tetes
4
NaOH
5 M
2,5 ml
5
Kertas saring

8 lembar
6
HCL Encer
0,5 M
Beberapa tetes
7
Aquades

70  l








E.   Prosedur kerja
a.     Masukkan 1 gram serbuk belerang ke dalam tabung reaksi .Amati perubahan yang terjadi.
b.    Panaskan di atas api bunsen secara perlahan hingga meleleh.Amati perubahan yang terjadi.
c.      Sesudah di panaskan tuangkan cairan panas belerang ini ke dalam gelas kimia yang berisi air dingin ..Amatilah perubahan yang terjadi.
d.    Masukkan 0,5 gram kristal dan 0,3 gram serbuk belerang di dalam tabung reaksi.
e.      Setelah itu di panaskan selama 2- 3 menit di atas bunsen.
f.      Setelah di panaskan di saring menggunakan kertas saring .Amati perubahan yang terjadi.
g.     Masukkan 2 ml NaOH (5 M) dan 0,25 gram belerang ke dalam tabung reaksi setelah itu di panaskan di atas api bunsen .Amati sebelum dan sesudah di panaskan.
h.    Masukkan HCL (0,5 M) ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
i.       Sumbat tabung reaksi menggunakan kertas saring.Amati perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah di sumbat dengan kertas saring.





Gambar Percobaan







s



























2




q





v Hasil Pengamatan
o   1 gram + serbuk belerang : Serbuk belerang berwarna kuning.
o   Setelah belerang di panaskan berubah menjadi belerangnya meleleh dan keorangean dan adanya endapan.
o   Serbuk Belerang yang sudah di panaskan dan di campur dengan air dingin.
o   Serbuk belerang yang sudah meleleh saat di masukkan ke aquades atau air 10 ml membentuk gumpalan.
o   0,5 gram kristal NₐSO₃ + 0,3 serbuk belerang. kristal NₐSO₃ berwarna putih.setelah di masukkan ke dalam air menghasilkan larutan berwarna putih keruh .adanya endapan dan ada sedikit gelembung ketika di masukkan belerang tidak larut serbuk beleranf berada pada atas larutan sebelumnya.
o   Ketika larutan di saring dan di sumbat dengan kertas saring menghasilkan gelembung ,tidak ada endapan lagi di bawahnya,serbuknya tidak larut (menggumpal),ketika larutannya telah di saring warnanya menjadi keruh,larutan menjadi berwarna putih susu.
o   NaOH + belerang.Larutan NaOH berwarna putih setelah dicampurkannya serbuk belerang warna larutan menjadi kuning.Setelah di panaskan warna larutannyayang awalnya kuning lama kelamaan menjadi warna merah bata.
o   Hcl yang di sumbat menggunakan kertas saring.Warna larutannya merah dan jadi lebih jernih.
o   Awalnya ada warna putih di atas permukaan larutan lalu lama kelamaan menjadi kemerahan (merah bata)


F.    Hasil dan Pembahasan     :

Pada percobaan kali ini membahas unsur belerang di mana belerang yang di pakai dalam praktikum kali ini yang terbentuk serbuk atau dalam wujud padat yang berwarna kuning.Ada empat perlakuan yang di lakukan dan takaran atau berat belerang yang digunakan pun bervariasi dari satu gram 0,3 gram,0,25 gram serbuk belerang .
Pada percobaan pertama kita mereaksikan serbuk belerang dengan berat  1 gram serbuk belerang yang berwarna kuning tidak di tambah apapun hanya dimasukkan ke dalam reaksi kosong lalu di bakar dengan bunsen dari pembakaran ini tentunya ada O yang berupa gas yang ikut bereaksi dengan belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu panas maka belerangpun akhirnya meleleh setelah dicampurkan dengan air.Pada dasarnya air biasa dikenal sebagai pelarut namun kondisi ini air tidak dapat melarutkan belerang yang ada belerang berubah menjadi warna keorangean dan adanya endapan.
Dalam Percobaan kedua,dalam hal ini diperlukan kristal Natrium tiosulfat (NₐSO) dan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,5 gram.Sebelum di campur dengan serbuk belerang di larutkan dulu dengan air sehingga menjadi larutan Natrium Tium Thiosulfat yang tak  berwarna selanjutnya dimasukkan serbuk belerang kuning yang yang beratnya 0,3 gram hasilnya tidak larut atau tidak tercampur.Setelah di panaskan menghasilkan kondisi terpisah-pisah intinya masih tidak tercampur belerang berada pada atas larutan sebelumnya.Dengan serbuk belerang kemudian disaring dan ditambahkan HCL tetes demi tetes sehingga menghasilkan larutan putih susu dan ada sedikit endapan.Endapan dan putih susu disebabkan oleh larutan NₐSO termasuk dalam larutan baku sekunder.kestabilan larutan NₐSO juga di pengaruhi oleh adanya aktivitas dari bakteri yang menyebabkan terjadinya perubahan SŌ² menjadi SŌ²̄̄  SO²¯dan S .Di sini tampak sebagai endapan yang membuat larutan putih susu.
Dalam percobaan ke tiga serbuk belerang yang berwarna kuning di campur dengan larutan NaOH yang tak berwarna kondisi ini belerang juga tidak larut namun setelah di panaskan beberapa menit di atas bunsen .Belerang lama kelamaan menjadi warna merah bata.Kemudian di saring turunnya larutan tersebut dari kertas saring menuju tabung reaksi seperti tetesan minyak. Setelah itu di tambahkan larutan HCL pada mulut tabung di tutupi kertas saring yang terlebih dahulu di basahi dengan perak nitrat setelah itu warna larutan menjadi lebih jernih dan merah bata ini di sebabkan oleh pengaruh encer terhadap natrium thiosulfat akan terbentuk gas SO yang menyebabkan larutan berbau sulfur.


        F.Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang di lakukan dapat di simpulkan bahwa sulfur (belerang) berwujud kristal berwarna putih.senyawa belerang yang di hasilkan pada percobaan ini yaitu FeS yang berupa padatan hijaun kehitaman,gas yang keduanya berwarna putih dan berbau tidak sedap dan CuS berbentuk endapan coklat.
Alotrop belerang yang berbentu pada penambahan klorpform adalah monoklik dan rombik pada penambahan CS
Belerang di temukan di alam sebagai unsur bebas sulfat maupun sebagai bijih sulfida.
Belerang berwarna kuning pucat padatan yang rapuh yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS .Dalam berbagai bentuk,baik gas,cair maupun padat.Unsur belerang terjadi dengan bentuk alotropnya yang lebih dari satu atau campuran.Dengan bentuk yang berbeda-beda akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitannya antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum di pahami (clark,2008).
Menurut Petrucci (1985) bahwa ada beberapa allotropi belerang yaitu :
v Belerang rombik
v Belerang monoklinik 
v Belerang Cair
v Uap belerang
v Belerang plastik
Sifat-Sifat Dan Kealotropan Belerang
1. Sifat fisika dan kealotropan
2. Sifat-sifat kimia
Merupakan unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa, konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut sederhana dalam benzena dan larut dengan baik dalam karbon disulfida.
Terdapat sejumlah alotrop untuk belarang :

1.     A. Siklookta belerang (S8)
2.     B. Sikloheksa belerang (S6), alotrop
3.          ini dapat disintesiskan dengan cara 
    mencampur natrium triosulfat dan
    asam klorida pekat.
C. Siklododeka belerang (S12)
Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan, bereaksi langsung dengan unsur-unsur bukan logam











Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4 ini bisa dibuat dengan menghilangkan air, dalam temperature rendah (780C).
H2S + SO3 → H2S2O3
Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil, berjumlah banyak dan berasam.
Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (sentrifuge), seperti yang dilakukan pada percobaan ini yakni pembuatan natrium tiosulfat, dimana natrium tiosulfat ini dihasilkan dengan mereaksikan Natrium sulfit dengan belerang melalui beberapa tahapan reaksi sampai akhirnya menghasilkan endapan.
Natrium tiosulfat ini banyak digunakan dalam fotografi dan digunakan untuk melarutkan perak yang tidak reaktif dari emulsi dengan pembentukan kompleks [Ag(S2O3)] dan [Ag(S2O3)2]3-, sehingga natrium tiosulfat ini diproduksi dalam jumlah banyak di pabrik-pabrik.
Mempelajari sifat natrium tiosulfat
Untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat dari natrium tiosulfat ini dilakukan beberapa pengujian yakni dengan pengaruh pemanasan, reaksi dengan iod dan pengaruh asam encer.
1. Pengaruh pemanasan
Percobaan selanjutnya, yaitu mengetahui pengaruh pemanasan terhadap natrium tiosulfat pentahidrat. Sebelum dipanaskan natrium tiosulfat pentahidrat berwujud padat, setelah dipanaskan diperoleh bahwa kristal natrium tiosulfat pentahidrat meleleh, prosesnya berlangsung dengan cepat serta terdapat uap dan sedikit endapan. Jika dibandingkan dengan natrium tiosulfat dekahidrat, maka natrium tiosulfat pentahidrat lebih cepat meleleh karena natrium tiosulfat dekahidrat lebih banyak mengandung air. Tiosulfat disini bersifat hidroskopis.
Na2S2O3 . 5 H2O(s) ® Na2S2O3(aq) + 5H2O(l)
Na2S2O3 . 10 H2O(s) ® Na2S2O3(aq) + 10 H2O(l)

2. Reaksi dengan iod
Kristal Na2S2O3 . 5H2O yang dilarutkan dengan air berwarna ungu, menggumpal. Setelah ditambahkan dengan 10 tetes larutan iod berlebih menghasilkan larutan berwarna bening, terbentuk seperti lapisan minyak dibagian bawah atau dasar gelas kimia serta berbau. Perubahan warna iod ini menunjukkan terjadinya  reaksi redoks :
Reduksi :       I2 + 2 e    ®  2 I-
Oksidasi :      2 S2O32-  ®  S4O62- + 2e
2 S2O32-   +   I2   ®  S4O62-  +  2 I
Jadi :  2 Na2S2O3 + I2 ® 2 NaI + Na2S4O6
Dari reaksi diatas terlihat bahwa natrium tiosulfat mereduksi iod. Hal ini terjadi karena produk reaksi antara iod dengan natrium tiosianat menghasilkan tetratiosianat (S4O62-) yang tidak berwarna sehingga larutan yang tadinya berwarna ungu berubah menjadi bening. Warna bening yang dihasilkan adalah tanda bahwa terbentuknya senyawa NaI.
3.    Pengaruh asam encer
Pada percobaan ini larutan Natrium tiosulfat direaksikan dengan HCl encer. Pada awalnya larutan berwarna bening setelah didiamkan beberapa saatmenghasilkan larutan berwarna putih keruh juga berbau tengik (bau amonia). Adapun reaksinya adalah :
Na2S2O3 + 2 HCl  ®  H2S2O3 + 2 NaCl
H2S2O3  ®  SO2 ­ + S ¯ + H2O
Asam klorida berfungsi untuk menguapkan sulfur dioksida dan mengendapkan sulfur. Itulah sebabnya pada reaksinya menimbulkan bau tengik yang merupakan gas SO2.


G.  Jawaban Pertanyaan

1.     Tuliskan semua reaksi kimia yang terjadi dalam pembuatan belerang rombis dan monoklin serta reaksi antara firit dan HCl ?
 Jawab : Reaksi belerang rombis
S8 (s) + CHCl 3 (aq) S8 (rombis)
Reaksi belerang monoklin
 S8 (s) + CS2 (aq) S8 (monoklin)



2.Gambarkan struktur dari belerang rombis dan monoklin ?
Jawab :



f

          DAFTAR PUSTAKA
v Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson . 2009 . Kimia Anorganik Dasar . Penerjemah  Sahati suharto dan Yanti R.A Koestoer. Jakarta : Universitas Indonesia.
v  Kristian, sugiarto. 2004. Kimia anorganik I. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Kimia FMIDA UNY.
v  Mulyono . 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara
v  Olson, 2007, Kimia FarmasiJakarta : Erlangga
v  Saleh, Drs. Abdul Mun’im . 2002 . Kimia Anorganik II. Palangka Raya: Universitas Palangka Raya .
v  Tim Dosen Kimia. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar : Jurusan FMIPA UNM.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar