Kamis, 28 Januari 2016

Laporan Praktikum Halogen

Laporan Praktikum
 Kimia Anorganik
 Halogen
1
                                        Nama Praktikan           : Rosanni Sinurat 
                           Nim                              : 14 161 500 11
       Dosen pengampu                              : Leony Sanga L.Purba Mpd.
Prodi Pendidikan kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia
I.                 Judul         :  Halogen.

II.               Tujuan       : 
1.     Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia senyawa halogen.
2.     Untuk mengetahui pembentukan garam halida dan unsur-unsur  golongan   halogen.
3.     Untuk mengetahui reaksi-reaksi halogen.
4.     Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya halogen.
III.             Dasar Teori.

          Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
          Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis).
Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu.
          Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna kuning pucat dan klorin berwarna kuning kehijauan. Bromin mudah menguap, cairan dan uapnya berwarna cokelat-kemerahan. Iodin berupa zat padat berwarna hitam mengkilap yang dapat menyublim menghasilkan uap berwarna ungu.
          Unsur-unsur halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat, terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing). Kedua gas ini bersifat racun sehingga harus ditangani secara hati-hati. Jika wadah bromin bocor maka dalam beberapa saat, ruangan akan tampak cokelat-kemerahan.
Kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan.
          Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah fluor. Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai hasil eksitasi. Unsur-unsur ini adalah oksidator kuat dan mempunyai potensial elektrode negatif.     

IV.             Alat dan Bahan .
No
Nama Alat
Jumlah
Ukuran
1
Pipet tetes
6 buah
sedang
2
Tabung reaksi
6 buah
sedang
3
Rak tabung
1 set
-
4
Penangas spritus
1 set
-
5
Penjepit tabung reaksi
1 buah
sedang
6
Gelas kimia 1 liter
1 buah
1 liter
7
Kaca arloji
2 buah
sedang





                      
No
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1
Kertas saring
-
2 lembar
2
AgNO3
0,1 M
2 ml
3
Pb NO3
0,1 M
2 ml
4
NaOH
0,1 M
4 ml
5
I2
0,1 M
Beberapa tetes
6
KI
0,1 M
4 ml
7
C6H12O6
1 M
2 ml





V . Prosedur Kerja
            Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Halogen Bebas.
a.     Menyiapkan 2 kertas saring di atas kaca arloji.
b.    Meneteskan I2  pada kertas saring 1 dan 2  beberapa tetes sampai kertas saringnya basah atau merata  lalu mengeringkan kertas saring, lalu meneteskan  larutan natrium clorida (NaCl) pada kertas saring 1 dan kalium iodida (KI) pada kertas saring 2 kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas saring tersebut, lalu mengamati perubahan yang terjadi.
2. Uji Garam Halida.
a.     Menyiapkan 6 buah tabung reaksi .kemudian pada tabung pertama  memipet NaCl, + C6H12O6.
b.    Pada tabung reaksi kedua  KI + C6H12O6 .
c.       Pada tabung reaksi ketiga AgNO3 + NaCl.
d.    Pada tabung reaksi keempat meneteskan NaCl +  Pb(NO3)2  dipanaskan kemudian mengamati perubahan yang terjadi. .
e.      Pada tabung reaksi ke lima meneteskan KI + Pb(NO3)2.
f.       Pada tabung reaksi ke enam meneteskan KI +  Pb(NO3)2.
V.Gambar percobaan dan Hasil Pengamatan.
Gambar percobaan Halogen bebas.
2
Perhatikan gambar I Kertas saring yang telah di tetesi   I2  berwarna coklat lalu ketika di tetesi NaCl lagi kertas saring jadi berwarna putih dan perubahannya sangat cepat .sedangkan gambar II yaitu kertas saring yang di tetesi  I2 berwarna coklat lalu ketika di tetesi KI kertas saring menjadi warna putih namun perubahannya sedikit lambat.
Gambar percobaan
Hasil Pengamatan
NaCl + C6H12O6
3

C6H12O6 Larutannya berwarna bening dan terdapat endapan dan setelah di tetesi NaCl warnanya tetap tapi agak sedikit keruh.
KI + C6H12O6
3

Awalnya C6H12O6 berwarna bening ada endapan setelah di campur KI warnanya bening dan endapannya berkurang.
AgNO3 + NaCl
3

NaCl berwarna bening kemudian setelah di campur AgNO3 menghasilkan warna putih keruh.
NaCl +  Pb(NO3)2 
3

NaCl berwarna bening ketika di tambahkan dengan Pb(NO3)2  menghasilkan putih keruh ketika di panaskan larutannya tetap keruh dan membentuk endapan putih tapi lama kelamaan menjadi bening.
KI + AgNO3
e

Awalnya KI berwarna bening ketika AgNO3 di teteskan warna berubah menjadi kuning kehijauan keruh.
KI +  Pb(NO3)2.
s

Awalnya KI berwarna bening ketika di tambahkan Pb(NO3)2 warna berubah menjadi kuning.
Beginilah hasil akhirnya yang tersusun di rak tabung :)


h


VI. Hasil dan Pembahasan
Halogen merupakan golongan VII A pada unsur periodik yang terdiri dari F,CL,Br,I,dan At.Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan kimia senyawa halogen.Pada percobaan ini bahan-bahan yang digunakan adalah Pb(NO3),Iodin larutan,NaCl,KI, C6H12O6, AgNO3,dan kertas saring.
Uji Halogen bebas di gunakan kertas saring sebagai penguji untuk menguji NaCl dan KI dilakukan dengan cara mencelupkan atau meneteskan Iyang berwarna coklat kemudian di keringkan beberapa saat. Hal ini di lakukan pada kertas saring yang di tetesi  I .Kertas saring yang pertama setelah kering kemudian di tetesi kembali NaCl beberapa tetes sampai kertas saring benar-benar basah.Kemudian kertas saring yang kedua yang sudah di tetesi I2  kemudian di tetesi larutan KI sampai kertas saringnya basah dan merata.Kemudian tunggu sampai kertas saring kering dan amati perubahn yang terjadi. Perbedaan kedua kertas saring tersebut ialah kertas saring yang di tetesi KI .KI mengalami perubahan yang sedikit lambat.
Dari hasil pengamatan pada kertas saring pertama yaitu kertas  I+ NaCl menghasilkan putih berarti tidak menghasilkan perubahan warna merah yang menunjukkan tidak adanya Cl bebas.Sedangkan pada kertas saring yang kedua yang di tetesi   I2  + KI menghasilkan warna putih berati tidak adanya I2 bebas.
Halogen bebas dapat di ketahui dengan adanya warna merah pada kertas saring yang di tambahkan dengan larutan NaCl dan larutan KI yang sebelumnya di tetesi  I2 pada kertas saring.
Lalu pada tabung C6H12O6. Sebanyak 1 ml larutannya berwarna bening dan terdapat endapan kemudian di tetesi lagi dengan beberapa tetes KI warnanya tetap bening dan endapannya berkurang pada tabung KI warnanya tetap bening tetapi endapannya berkurang.
Uji garam halida pada percobaan ini di gunakan beberapa asam halida sebagai reaktan dan sebagai pereaksi yaitu NaCl,KI, C6H12O6.Untuk menguji garam halida pertama di lakukan dengan penambahan NaCl pada C6H12O6 ,Glukosa berwarna bening dan terdapat endapan dan setelah di tetesi NaCl warnanya tetap tapi agak sedikit keruh.Terbentuknya endapan dan perubahan warna bening .Pada C6H12OSebanyak 1 ml larutannya berwarna bening dan terdapat endapan kemudian setelah itu di tetesi warna warnanya tetap bening dan endapannya berkurang pada NaCl .
Penambahan timbal nitrat pada Natrium Klorida menghasilkan larutan putih keruh sebelum pemanasan dan setelah pemanasan larutan tetap keruh tapi lama kelamaan berubah menjadi warna bening dan terdapat endapan putih. Hasil yang di peroleh sesuai dengan teori dimana reaksi antara timbal dan klorida akan menghasilkan endapan putih.
Penambahan timbal nitrat pada larutan kalium Iodida menghasilkan larutan berwarna keruh dan terdapat endapan putih akibat terbentuknya timbal iodida.
Penambahan perak nitrat pada larutan kalium iodida menghasilkan larutan berwarna kuning kehijauan keruh yang di hasilkan akibat terbentuknya perak iodida. Hasil yang di peroleh ini sesuai dengan teori dimana perak iodida seharusnya berwarna kuning.
Penambahan perak nitrat pada Natrium menghasilkan warna putih keruh.Warna putih keruh di sebabkan   karena terbentuknya perak klorida .Hasil yang di peroleh dengan teori di mana reaksi antara klorida dengan perak akan menghasilkan endapan perak klorida berwarna putih keruh.
VII. Jawaban Pertanyaan .
1.Golongan halogen dapat membentuk asam halida yang di kenal sebagai asam kuat kecuali asam fluorida.Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban : Karena asam fluorida dalam larutannya hanya sedikit yang teronisasi menjadi ion-ionnya.Berbeda dengan unsur lain dalam golongan halogen yang larutannya ter Ion seluruhnya menjadi ion-ionnya yang membentuk asam kuat dah HF relatif lemah. 
2. Tuliskan cara yang dapat dilakukan menghasilkan halogen?
          Jawaban  : Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada dialam. Caranya adalah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan dengan elektrolisis dan reaksi redoks (reduksi-oksidasi), namun tidak dengan cara elektrolisis saja, banyak cara digunakan dalam proses pembuatan halogen baik dalam lingkup industri maupun labolatorium.
A.   Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4  dalam asam (H2SO4pekat).
X-   +  MnO4  +   H+   →   X2   +   Mn2+  +  H2 O
Ø Cl2                   : Mereaksikan suatu halida dengan H2so4 encer dan Mn02
                                     2CL + MnO2 + 4H+ à Mn2+ + 2H2O + Cl2
                                    Mereaksikan suatu halide dengan H2SO4 encer dan Mn04
                                     2Mn04+ + 10 Cl- + 16H - à 2Mn2+ + 8H2O +5CL2
Ø  Br2                   : Mereaksikan  suatu halide dengan H2SO4 encer dan MnO2
                                            Mn O2 + 4H+ + 2BR à Mn2+  + 2H2O + Br2
                                             Oksidasi Bronda dengan KHLOR
Ø I2                     : Mereaksikan suatu halide dengan H2SO4 dan MnO2
                                    Mn O2 + 4H+ + 2I - à 2Mn2 + + 2H2O + I2
                                    Oksidasi iodida dengan gas kalor
                                Cl2 + I- à 2Cl - + I2
3. Informasi terbaru apa yang terkini yang pernah Anda dengar dengan mengenai Halogen  !
          Jawaban : Cara pasang lampu Halogen.
 1. Jari tangan kita selalu meninggalkan sidik jari berupa lapisan lemak tipis.
2. Lapisan lemak yang menempel pada kaca lampu halogen membuat suhu permukaan kaca lebih dingin dibanding permukaan kaca yang lain. Hal ini karena lemak tadi pada suhu yang sangat tinggi akan melebur menyatu dengan kaca yang berbahan dasar Quartz sehingga koefisien muainya menjadi berbeda dengan bagian yang bersih. Jika perbedaan koefisien muainya sangat besar, bisa menyebabkan kaca pecah.
3. Akibat perbedaan suhu cackle di atas, proses siklus halogen tidak dapat bekerja sempurna.
4. Semakin banyak uap tungsten yang terkondensasi pada kaca lampu, tepatnya pada bagian kaca yang lebih dingin (ada lemak). Bagian tersebut biasanya akan menjadi berkabut hitam, abu-abu atau putih.
5. Akhirnya lampu menjadi cepat putus, akibat filamen tungsten yang cepat menipis karena menguap.
VIII .Kesimpulan. 
Dari hasil percobaan di atas sehingga dapat di simpulkan bahwa :
a.     Halogen bebas dapat diketahui dengan adanya warna merah pada kertas saring yang di tambahkan larutan NaCl dan KI.
b.    Pembentukan garam halida dapat di ketahui dengan penambahan larutan perak nitrat dan timbal nitrat.
c.      Halogen dapat membentuk senyawa garam halida
Sifat fisik dan sifat kimia Halogen.
·        Sifat fisik Halogen.
1)    Wujud halogen
Wujud Halogen Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
2). Titik cair dan titik didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
3) .Warna dan aroma
Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun
 4) .Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
Sifat kimia Halogen
1.      Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen  F > Cl > Br > I,  kereaktifan halogendipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
      Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
      Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktifhalogen. ( F < Cl < Br < I )
      Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )
2.      Kelarutan.
      Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
      2F2(g) + 2H2O(l)   → 4HF(aq) + O2(g)
      Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) →  KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dansebagainya.
3.      Titik didih dan titik lebur.
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.
·        Reaksi – reaksi Pembentukan Senyawa Halogen
a.      Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam.
Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik  jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
b.      Reaksi dengan hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen)
Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.
F2 + H2  → 2HF        (bereaksi kuat di tempat gelap)
Cl2 + H2 →  2HCl      (bereaksi di tempat terang)
Br2 + H2 →   2HBr      (bereaksi pada suhu 500oC)
I2 + H2  → 2HI        (bereaksi  dengan pemanasan katalis Pt )
Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen.
c.       Reaksi  dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
d.      Reaksi halogen dalam larutan air
Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2 (g ) + 2 H2O (l)  →   4 HF (aq) + O2 (g)
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi dengan SiO2 sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2  → SiF4  +  2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida.
Air Khlor   :           Cl2  +  H2O  →   HCL + HClO
Air Brom   :           Br2  +  H2O  →  HBr + HbrO
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 + H2O –> (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI –> KI3
Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3, dan CS2.
e.       Reaksi dengan basa
Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X-) dan hipohalida (XO-), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X-) dan halat (XO3-). Contoh :
X2 + 2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
f.        Senyawa antar halogen
Halogen dapat membentuk empat macam senyawa antar halogen. XX1, XX13, XX15, XX17. senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan langsung unsur-unsur tersebut dalam tabung nikel.contoh senyawa anatar halogen.
·        Kegunaan dan Bahaya Halogen
a     Kegunaan
1.      Flour
            Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi
            NaF sebagai pengawet kayu dari serangga
            Gas F2 dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi nuklir
            CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC
            Teflon sebagai plastik tahan panas
2.      Chlor
            Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro)  pembunuh kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.
            NaCl sebagai garam dapur
            KCl untuk pupuk
            NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai
            NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna
            Ca(OCl)2 atau kaporit  sebagai desinfektan pada air
            ZnCl2 sebagai bahan pematri atau solder
            PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
            KClO3 digunakan dalam industri korek api.
3.      Brom
            NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraf
            AgBr untuk film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya
            CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran
            C2H4Br2 ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak mengendap, karena diubah menjadi PbBr2
4.      Yodium
            I2 dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi
            KIO3 sebagai tambahan yodium dalam garam dapur
            I2 digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung
            NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium
b. Bahaya
1.         Flour
-          Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
-          Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
-          Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehinggamenyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkanpenyakit gigi rontok.
2.         Klor
-          Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
-          Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
-          CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
-          Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
-           Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3.         Brom
-          Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
-          Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
-          Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
-          Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
4.         Iodin
-          Kristal iodin dapat melukai kulit
-          Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
-          Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
-          Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
5.      Astatin
Belum banyak bahaya yang ditemukan akibat Astatin.
K.Lampiran 





       I.            DAFTAR PUSTAKA
    II.            Achmad, Hizkia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : Citra Aditya Bakti hlm (68-85)
 III.            Farida, Ida. 2009. Kimia Anorganik I. Pend. Kimia Fak. Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hlm (117-126)
 IV.            Keenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga. hlm (228-245)
    V.            Yunita. 2009. Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung : Insan Mandiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar